Bandara Soetta Kian Sesak, Komisi V Usulkan Perluasan Lahan dan Pembenahan Distribusi Lalu Lintas Udara

12-07-2025 / KOMISI V
Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus, saat bertukar cinderamata usai pertemuan Kunjungan Spesifik (Kunspek) Komisi V ke Bandara Internasional Soekarno Hatta, Jumat (11/7/2025). Foto: Ica/vel

PARLEMENTARIA, Tangerang - Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus, mengingatkan pemerintah dan pengelola bandara untuk segera mengantisipasi lonjakan pergerakan penumpang di Bandara Internasional Soekarno Hatta (Soettar). Ia memproyeksikan bahwa dalam lima tahun ke depan, jumlah penumpang bisa meningkat hingga lebih dari 10 persen dari kondisi saat ini. Karena itu, ia mendorong perluasan fasilitas bandara dan pemerataan lalu lintas penerbangan antarbandara di Pulau Jawa.

 

“Bandara ini kan jendela kita kepada dunia luar. Jadi kalau tertib di bandara ini, baiklah nama bangsa ini. Tapi kalau tidak tertib, itu juga menyangkut nama baik negara kita di mata internasional,” ujar Lasarus ketika melakukan Kunjungan Spesifik (Kunspek) Komisi V ke Bandara Internasional Soekarno Hatta, Cengkareng, Kota Tangerang, Provinsi Banten, Jumat (11/7/2025).

 

Lasarus menyebut saat ini jumlah pergerakan penumpang di bandara tersebut telah mencapai 94 juta per tahun, naik lebih dari tiga persen dibandingkan masa sebelum pandemi COVID-19. Dengan laju tersebut, ia mengingatkan bahwa kapasitas bandara bisa segera jenuh dalam waktu dekat.

 

“Sekarang sudah terasa crowded. Kami akan usulkan, kalau memungkinkan secara lahan, perluasan area terminal harus segera dipikirkan. Ini tanggung jawab Angkasa Pura dan juga Ditjen Udara,” tegas politisi Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) itu.

 

Ia juga mengkritisi minimnya bandara internasional aktif di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Jakarta, menurutnya, idealnya memiliki dua atau tiga bandara internasional aktif, bukan hanya mengandalkan Soekarno Hatta. “Halim memang ada, tapi itu terbatas karena sifatnya militer. Praktis kita hanya andalkan (bandara) Soekarno Hatta,” ujarnya.

 

Lebih lanjut, Lasarus menyarankan agar Bandar Udara Internasional Jawa Barat Kertajati dapat dioptimalkan untuk menampung arus penumpang dari kawasan timur Jabodetabek, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. “Untuk Umrah saja misalnya, cukup lewat Kertajati. Apa yang kurang di sana nanti kita diskusikan dengan Ditjen Udara supaya segera diperbaiki,” jelasnya.

 

Untuk jangka pendek, Lasarus meminta adanya penataan ulang sirkulasi penumpang di bandara agar operasional lebih tertib. Ia juga menekankan pentingnya menjaga citra Indonesia di mata dunia melalui bandara yang terkelola dengan baik.

 

“Bandara ini mencerminkan wajah bangsa. Jadi wajib hukumnya untuk kita tata dengan baik. Saat ini masih cukup, tapi kalau kita terlambat antisipasi, ini akan jadi beban besar di kemudian hari,” tutup Lasarus. (ica/rdn)

BERITA TERKAIT
Biaya Transportasi Tinggi, Komisi V Dorong Desain Ulang Integrasi Moda Transportasi
06-08-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras berpandangan tingginya biaya transportasi yang dialami masyarakat...
Zero ODOL Berlaku 2027, Syafiuddin Minta Pemerintah Lakukan Sosialisasi Masif
05-08-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI Syafiuddin, menyatakan dukungan penuh terhadap kebijakan penerapan zero Over Dimension Over Loading...
Saadiah Tegaskan Pentingnya Ketahanan Air di Wilayah Kepulauan
04-08-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI, Saadiah Uluputty melakukan kunjungan kerja ke Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku, Sabtu...
Jembatan Pulau Balang yang Akan Jadi Rest Area Harus Fokus Pada Keselamatan
30-07-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, IKN – Jembatan Pulau Balang di Penajam Paser Utara (PPU), yang menjadi penghubung vital antara Kota Balikpapan dan Kawasan...